Ada kesenjangan epistemologi yang mengemuka lebar takala ingin menampilkan literatur sejarah pemikiran ekonomi. Nilai Fairness dan transparansi seolah silit untuk dibuka ketika dihadapkan pada siapa menemukan apa karena bermuara pada “otoritas klaim”.
Fakta-fakta ironis menyebutkan bahwa seringkali hasil karya ilmuwan muslim kita diabaikan oleh sarjana barat, padahal mereka sendiri secara implisit mengakui banyak karyanya telah diilhami oleh pemikir islam atau karya mereka tidak pure lagi karena sebelumnya sudah diketemukan teori oleh sarjana muslim. Hanya bisa dihitung dengan jari penulis-penulis barat yang mengakui konsep-konsep atau teorinya berasal dari pemikir islam.
Secara simplistis saja, jika kita ingin jujur mengakui bahwa hukum demand dan supply yang sebetulnya menjadi fundamental dalam teori ekonomi, tidak ditemukan secara detil dalam karya besar Adam Smith, The Wealth of Nation (1176). Elaborasi cukup komprehensif justru dilakukan oleh Alfred Marshal, padahal 900 tahun sebelumnya pemikir-pemikir islam sudah terlebih dahulu mengemukakan hukum ini. Bahkan Al-Maqrizi telah mampu melakukan ideksasi harga konsumen serta menghitung digit inflasi dan melihat bahwa implikasi inflasi mampu menggerogoti tingkat kesejahteraan masyarakat ketika itu. Selain itu, kita juga bisa menyebut Ibn Khaldun, Imam al-Juwaini, Ibn Taymiyah, dsb yang telah dengan cermat membahas hukum permintaan dan penawaran ini jauh sebelum diungkap oleh pemikir barat.
Untuk melihat seperti apa prosesi perkembangan pemikiran ekonomi dunia, baik pemikiran ekonomi Barat maupun Islam, buku ini hadir dengan format yang lebih lengkap. Dimana, meskipun buku ini diberi judul “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, namun di dalamnya menampilkan pula pemikiran ekonomi konvensional sebagai upaya pemenuhan fairness tadi dan terlebih tidak mengesankan berat sebelah. Tujuan pengulasan sejumlah pemilkiran di luar
Islam tidak lain hanya ingin menampilkan bangunan sejarah pemikiran ekonomi secara utuh sehingga pembaca mampu memahami secara lebih komprehensif. Akhirnya bisa menilai sendiri apakah Islam punya konsep, metodologi, serta teori berdasar kajian-kajian yang dilakukan ulama-ulama terdahulu mengenai ekonomi? Buku ini hadir untuk itu.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Penulis: Dr. Euis Amalia, M.Ag.
Tahun Terbit: 2010
ISBN: 978-602-9656-51-0
Halaman: XVII + 347
Harga: Rp 82.000,-/eks
Deskripsi
Sinopsis:
Ada kesenjangan epistemologi yang mengemuka lebar takala ingin menampilkan literatur sejarah pemikiran ekonomi. Nilai Fairness dan transparansi seolah silit untuk dibuka ketika dihadapkan pada siapa menemukan apa karena bermuara pada “otoritas klaim”.
Fakta-fakta ironis menyebutkan bahwa seringkali hasil karya ilmuwan muslim kita diabaikan oleh sarjana barat, padahal mereka sendiri secara implisit mengakui banyak karyanya telah diilhami oleh pemikir islam atau karya mereka tidak pure lagi karena sebelumnya sudah diketemukan teori oleh sarjana muslim. Hanya bisa dihitung dengan jari penulis-penulis barat yang mengakui konsep-konsep atau teorinya berasal dari pemikir islam.
Secara simplistis saja, jika kita ingin jujur mengakui bahwa hukum demand dan supply yang sebetulnya menjadi fundamental dalam teori ekonomi, tidak ditemukan secara detil dalam karya besar Adam Smith, The Wealth of Nation (1176). Elaborasi cukup komprehensif justru dilakukan oleh Alfred Marshal, padahal 900 tahun sebelumnya pemikir-pemikir islam sudah terlebih dahulu mengemukakan hukum ini. Bahkan Al-Maqrizi telah mampu melakukan ideksasi harga konsumen serta menghitung digit inflasi dan melihat bahwa implikasi inflasi mampu menggerogoti tingkat kesejahteraan masyarakat ketika itu. Selain itu, kita juga bisa menyebut Ibn Khaldun, Imam al-Juwaini, Ibn Taymiyah, dsb yang telah dengan cermat membahas hukum permintaan dan penawaran ini jauh sebelum diungkap oleh pemikir barat.
Untuk melihat seperti apa prosesi perkembangan pemikiran ekonomi dunia, baik pemikiran ekonomi Barat maupun Islam, buku ini hadir dengan format yang lebih lengkap. Dimana, meskipun buku ini diberi judul “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, namun di dalamnya menampilkan pula pemikiran ekonomi konvensional sebagai upaya pemenuhan fairness tadi dan terlebih tidak mengesankan berat sebelah. Tujuan pengulasan sejumlah pemilkiran di luar
Islam tidak lain hanya ingin menampilkan bangunan sejarah pemikiran ekonomi secara utuh sehingga pembaca mampu memahami secara lebih komprehensif. Akhirnya bisa menilai sendiri apakah Islam punya konsep, metodologi, serta teori berdasar kajian-kajian yang dilakukan ulama-ulama terdahulu mengenai ekonomi? Buku ini hadir untuk itu.
Produk Terkait
Keuangan Mikro Syariah
Buy NowEkonomi Makro Islam Dalam Perspektif Sejarah
Buy NowPemikiran dan Perkembangan Ekonomi Syariah di Dunia Islam Kontemporer
Buy Now