Buku ini laksana rundown sebuah program berita menjadi segmen per segmen. Segmen pertama menguraikan sepenggal perjalanan hidup yang berkaitan dengan profesi jurnalis televisi. Dari sekedar gila menonton televisi hingga menjadi mahasiswa. Selain mencoba membangun inspirasi dan kebanggaan akan profesi kewartawanan, segmen ini pun menguraikan sejumalah pengetahuan Dasar-Dasar Jurnalistik, Filosofi dan Sejarah Profesi Kewartawanan, Manajemen Media Massa, dan Penulisan Berita.
Segmen dua dan tiga makin fokus pada persiapan menekuni profesi jurnalis televisi dan aspek-aspek di dalam lingkungan televisi. Dari menguraikan pengetahuan tentang persiapan peliputan untuk jurnalistik televisi hingga mengenal profesi-profesi khusus di lingkungan Divisi Pemberitaan. Dalam segmen tiga, buku ini mengajak Anda memasuki kavling-kavling penggarapan berita televisi menurut bidang masalahnya. Jika dibuat komposisi, sekitar 70% uraian mengungkap praktik serta sisanya berisikan teori dan hal-hal remeh-temeh lainnya.
Segmen terakhir, mengupas teori ideal dan praktik pekerjaan sebagai produser, plus perkembangan trend jurnalistik televisi terbaru. Selain “booming” program infotainment yang mengalahkan pamor program berita, perkembangan manajemen media massa terup-date, hingga masa depan yang harus dibangun sang jurnalis televisi saat bintangnya meredup.
Jadi, terasa kan cita rasa “gado-gado”nya?
Bisa jadi gaya penulisan buku ini dianggap ecek-ecek karena ditulis oleh seorang yang mengganggap dirinya sebagai jurnalis televisi yang ecek-ecek, meski sejatinya buku ini menyuguhkan “sesuatu” yang sulit dipandang ecek-ecek. Karena dari serangkaian cerita gado-gado yang dibuat penulisnya, Anda akan dibawa untuk menentukan bagian-bagian yang penting dalam dunia jurnalistik dari sekian lama petualangan penulisnya sebagai jurnalis.
Atau justru Anda menjadi salah satu yang berani menyatakan bahwa buku ini ecek-ecek? BACA DULU!
———————————————————
“Memasuki dunia televisi hanya cukup bermodalkan tekad yang bulat atau penampilan menawan. Melainkan dibutuhkan pula mental yang kuat, pengetahuan yang luas, dan fisik yang prima. Dunia ini bagaikan jungle. Seperti apa sesungguhnya belantara itu, buku yang pengarangnya menyatakan bukunya ini ecek-ecek ini sangat layak menjadi jawabannya.”
Karni Ilyas, Wartawan senior dan mantan Kepala Divisi Pemberitaan SCTV
“Nilai lebih buku ini ada pada potret ‘sisi lain’ di balik layar jurnalisme televisi. Sebuah buku yang membawa arus baru perkembangan jurnalisme televisi di Tanah Air. Ngeri!”
M.Nurul.Amin, jurnalis televisi dan Pendiri National Press Club of Indonesia (NPCI)
Gado-Gado Sang Jurnalis: Rundown Wartawan Ecek-Ecek
Penulis: Syaiful Halim
Tahun Terbit: 2009
ISBN : 978-602-9532-55-5
Halaman: XIV + 338
Harga: Rp 84.000,-/eks
Deskripsi
Sinopsis:
Buku ini laksana rundown sebuah program berita menjadi segmen per segmen. Segmen pertama menguraikan sepenggal perjalanan hidup yang berkaitan dengan profesi jurnalis televisi. Dari sekedar gila menonton televisi hingga menjadi mahasiswa. Selain mencoba membangun inspirasi dan kebanggaan akan profesi kewartawanan, segmen ini pun menguraikan sejumalah pengetahuan Dasar-Dasar Jurnalistik, Filosofi dan Sejarah Profesi Kewartawanan, Manajemen Media Massa, dan Penulisan Berita.
Segmen dua dan tiga makin fokus pada persiapan menekuni profesi jurnalis televisi dan aspek-aspek di dalam lingkungan televisi. Dari menguraikan pengetahuan tentang persiapan peliputan untuk jurnalistik televisi hingga mengenal profesi-profesi khusus di lingkungan Divisi Pemberitaan. Dalam segmen tiga, buku ini mengajak Anda memasuki kavling-kavling penggarapan berita televisi menurut bidang masalahnya. Jika dibuat komposisi, sekitar 70% uraian mengungkap praktik serta sisanya berisikan teori dan hal-hal remeh-temeh lainnya.
Segmen terakhir, mengupas teori ideal dan praktik pekerjaan sebagai produser, plus perkembangan trend jurnalistik televisi terbaru. Selain “booming” program infotainment yang mengalahkan pamor program berita, perkembangan manajemen media massa terup-date, hingga masa depan yang harus dibangun sang jurnalis televisi saat bintangnya meredup.
Jadi, terasa kan cita rasa “gado-gado”nya?
Bisa jadi gaya penulisan buku ini dianggap ecek-ecek karena ditulis oleh seorang yang mengganggap dirinya sebagai jurnalis televisi yang ecek-ecek, meski sejatinya buku ini menyuguhkan “sesuatu” yang sulit dipandang ecek-ecek. Karena dari serangkaian cerita gado-gado yang dibuat penulisnya, Anda akan dibawa untuk menentukan bagian-bagian yang penting dalam dunia jurnalistik dari sekian lama petualangan penulisnya sebagai jurnalis.
Atau justru Anda menjadi salah satu yang berani menyatakan bahwa buku ini ecek-ecek? BACA DULU!
———————————————————
“Memasuki dunia televisi hanya cukup bermodalkan tekad yang bulat atau penampilan menawan. Melainkan dibutuhkan pula mental yang kuat, pengetahuan yang luas, dan fisik yang prima. Dunia ini bagaikan jungle. Seperti apa sesungguhnya belantara itu, buku yang pengarangnya menyatakan bukunya ini ecek-ecek ini sangat layak menjadi jawabannya.”
Karni Ilyas, Wartawan senior dan mantan Kepala Divisi Pemberitaan SCTV
“Nilai lebih buku ini ada pada potret ‘sisi lain’ di balik layar jurnalisme televisi. Sebuah buku yang membawa arus baru perkembangan jurnalisme televisi di Tanah Air. Ngeri!”
M.Nurul.Amin, jurnalis televisi dan Pendiri National Press Club of Indonesia (NPCI)
Produk Terkait
Memotret Khatulistiwa
Buy NowOpini Publik
Buy NowPengantar Hukum Pers
Buy Now