“Dengan gaya bahasa masa kini namun sastrawi, Fitri mampu menyajikan secara jernih bagaimana perempuan mensiasati berbagai relasi kekuasaan yang mendominasi kehidupan mereka. Perempuan tidak harus menjadi korban yang pasif” (DR.Ling Sing Meij – Sosiolog – UI)
“Penulis berhasil mengungkapkan pertarungan batin, antara benar dan salah, antara nilai tradisional dan nilai modern, antara prinsip hidup dan kenyataan. Kehidupan modern yang keras dan kompleks. Cerpen kotemporer ini hidup dan relevan karena kita semua pasti mengalami pergolakan batin serupa.” (Endy M. Bayuni – Pemimpin Redaksi The Post)
“Cerpen yang diangkat dari kisah nyata ini, bertutur lincah, sinis kadang jenaka membuat geram banyaaak perempuan. Raungan perempuan yang berusaha tak merintih. (Niniek L Karim – Budayawan)
“Bertambah lagi karya fiksi perempuan yang menuturkan pengalaman perempuan dan ditulis oleh perempuan. Perempuan memiliki beragam pengalaman yang seringkali memang lebih dapat dipahami oleh peremuan.” (Ninuk Mardiana Pambudy – Kompas)
“Di sini tidak ada basa-basi atau pertimbangan untuk menghaluskan Kemarahan, dendam, gairah, diburaikan tanpa risi. Membaca tulisannya memerlukan kelapangan hari untuk berkaca pada kebobrokan.” (Prof. Melani Budianta – FIB – UI)
“Bericiri khas, cerdas, natural dan agak liar kadang berlebihan namun membuat rasa penasaran. Perseteruan antara perempuan dengan laki-laki ditengah konflik ada, budaya, agama, politik, hukum, pendidikan dan ekonomi. Untuk mereka yang merasa laki-laki wajib membacanya” (Hamsad Rangkuti – Cerpenis)
Deadline: Kumpulan Cerpen
Penulis: Fitriyanti
Tahun Terbit: 2009
ISBN: 978-602-95325-0-0
Halaman: VI + 235
Harga: Rp 51.000,-/eks
Deskripsi
Sinopsis:
“Dengan gaya bahasa masa kini namun sastrawi, Fitri mampu menyajikan secara jernih bagaimana perempuan mensiasati berbagai relasi kekuasaan yang mendominasi kehidupan mereka. Perempuan tidak harus menjadi korban yang pasif” (DR.Ling Sing Meij – Sosiolog – UI)
“Penulis berhasil mengungkapkan pertarungan batin, antara benar dan salah, antara nilai tradisional dan nilai modern, antara prinsip hidup dan kenyataan. Kehidupan modern yang keras dan kompleks. Cerpen kotemporer ini hidup dan relevan karena kita semua pasti mengalami pergolakan batin serupa.” (Endy M. Bayuni – Pemimpin Redaksi The Post)
“Cerpen yang diangkat dari kisah nyata ini, bertutur lincah, sinis kadang jenaka membuat geram banyaaak perempuan. Raungan perempuan yang berusaha tak merintih. (Niniek L Karim – Budayawan)
“Bertambah lagi karya fiksi perempuan yang menuturkan pengalaman perempuan dan ditulis oleh perempuan. Perempuan memiliki beragam pengalaman yang seringkali memang lebih dapat dipahami oleh peremuan.” (Ninuk Mardiana Pambudy – Kompas)
“Di sini tidak ada basa-basi atau pertimbangan untuk menghaluskan Kemarahan, dendam, gairah, diburaikan tanpa risi. Membaca tulisannya memerlukan kelapangan hari untuk berkaca pada kebobrokan.” (Prof. Melani Budianta – FIB – UI)
“Bericiri khas, cerdas, natural dan agak liar kadang berlebihan namun membuat rasa penasaran. Perseteruan antara perempuan dengan laki-laki ditengah konflik ada, budaya, agama, politik, hukum, pendidikan dan ekonomi. Untuk mereka yang merasa laki-laki wajib membacanya” (Hamsad Rangkuti – Cerpenis)
Produk Terkait
Cherry Blossom
Buy NowCinta Di Antara Desingan Peluru
Buy NowJangan Menyerah
Buy Now