Tidak mudah menyunting bahasa media massa. Banyak dimensi kebahasaan dan non-kebahasaan yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan oleh seorang penyunting atau redaktur bahasa. Adakalanya, bahasa yang secara linguistik benar; dalam media massa justru tidak sepenuhnya dapat diterima dan dianggap benar. Demikian pula sebaliknya, selalu terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang jelas-jelas bertentangan dengan kaidah-kaidah kebahasaan, tetapi bentuk-bentuk kebahasaan demikian itu digunakan secara salah kaprah dalam media massa.
Kalau fakta kebahasan yang demikian ini terus dibiarkan dengan begitu saja, lama-lama bahasa media massa pasti tidak akan ada wujudnya. bahasa media massa akan menjadi amburadul, dan akan menjadi wahana belajar yang sangat buruk bagi warga masyarakat yang membacanya. Padahal kita semua tahu, jangkauan media massa sungguh luar biasa, bisa ratusan ribu, bahkan jutaan orang yang setiap hari membaca dan atau mendengarnya. Maka dapat dibayangkan, kalau media massa terdapat banyak bentuk kebahasaan yang salah atau keliru, dan kesalahan kebahasaan itu tidak segera dibenahi atau dibereskan, berapa pasang mata manusia yang akan mencerap kesalahan kebahasaan itu setiap harinya.
Oleh karena itu, kehadiran buku tuntutan atau pedoman menyunting bahasa media atau jurnalistik ini sungguh sangat penting. Apalagi buku ini ditulis dan dihadirkan dengan meramu kepakaran kelinguistikan yang dimiliki oleh penulisnya, dengan pengalaman kejurnalistikan yang sudah lama dipunyainya. kepakaran kelinguistikan dimiliki oleh penulis karena memang secara akademik, dia adalah doktor yang sudah cukup senior di dalam bidang lnguistik. Sedangkan pengalaman kejurnalistikan yang dimiliki oleh penulis karena dia pernah menjadi konsultan bahasa di berbagai media massa, di antaranya Harian Umum Media Indonesia, Harian Bisnis Indonesia Jakarta, dan juga pengalamannya berdiskusi bahasa media dengan para jurnalis di MetroTV khususnya yang berkaitan dengan bahasa newsticker, para jurnalis Harian Lampung post,dan para wartawan yang tergabung dalam Forum Bahasa Media Massa wilayah Jakarta.
Dasar-Dasar Penyuntingan Bahasa Media: Pedoman Menyunting Bahasa Media Untuk Mahasiswa, Jurnalis & Umum
Penulis: Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Tahun Terbit: 2010
ISBN: 978-602-9532-58-6
Halaman: XII + 204
Harga: Rp 70.000,-/eks
Deskripsi
Sinopsis:
Tidak mudah menyunting bahasa media massa. Banyak dimensi kebahasaan dan non-kebahasaan yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan oleh seorang penyunting atau redaktur bahasa. Adakalanya, bahasa yang secara linguistik benar; dalam media massa justru tidak sepenuhnya dapat diterima dan dianggap benar. Demikian pula sebaliknya, selalu terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang jelas-jelas bertentangan dengan kaidah-kaidah kebahasaan, tetapi bentuk-bentuk kebahasaan demikian itu digunakan secara salah kaprah dalam media massa.
Kalau fakta kebahasan yang demikian ini terus dibiarkan dengan begitu saja, lama-lama bahasa media massa pasti tidak akan ada wujudnya. bahasa media massa akan menjadi amburadul, dan akan menjadi wahana belajar yang sangat buruk bagi warga masyarakat yang membacanya. Padahal kita semua tahu, jangkauan media massa sungguh luar biasa, bisa ratusan ribu, bahkan jutaan orang yang setiap hari membaca dan atau mendengarnya. Maka dapat dibayangkan, kalau media massa terdapat banyak bentuk kebahasaan yang salah atau keliru, dan kesalahan kebahasaan itu tidak segera dibenahi atau dibereskan, berapa pasang mata manusia yang akan mencerap kesalahan kebahasaan itu setiap harinya.
Oleh karena itu, kehadiran buku tuntutan atau pedoman menyunting bahasa media atau jurnalistik ini sungguh sangat penting. Apalagi buku ini ditulis dan dihadirkan dengan meramu kepakaran kelinguistikan yang dimiliki oleh penulisnya, dengan pengalaman kejurnalistikan yang sudah lama dipunyainya. kepakaran kelinguistikan dimiliki oleh penulis karena memang secara akademik, dia adalah doktor yang sudah cukup senior di dalam bidang lnguistik. Sedangkan pengalaman kejurnalistikan yang dimiliki oleh penulis karena dia pernah menjadi konsultan bahasa di berbagai media massa, di antaranya Harian Umum Media Indonesia, Harian Bisnis Indonesia Jakarta, dan juga pengalamannya berdiskusi bahasa media dengan para jurnalis di MetroTV khususnya yang berkaitan dengan bahasa newsticker, para jurnalis Harian Lampung post,dan para wartawan yang tergabung dalam Forum Bahasa Media Massa wilayah Jakarta.
Produk Terkait
Memotret Khatulistiwa
Buy NowGado-Gado Sang Jurnalis: Rundown Wartawan Ecek-Ecek
Buy NowProduksi Program Siaran Radio
Buy Now