Sriti memang bermimpi terbang jauh. Memang hanya mimpi, tidak tebersit kemungkinan hal itu akan terjadi karena Sriti hanya anak seorang guru dan kepala sekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di kota kecil di kaki Gunung Merbabu. Ibunya seorang janda, single parent zaman dahulu, yang mencukupi hidupnya dari gaji pegawai guru. Sebagai sulung dari empat bersaudara, Sriti memang tidak pernah menuntut banyak pada ibunya. Ibunya seperti dirinya memimpikan Sriti menempuh perjalanan jauh ke luar negeri, tetapi tetap hanya mimpi. Perjalanan liburan Sriti ke Jakarta sebagai perjalanan pertamanya juga atas kebaikan hati budenya.
Sriti sangat terharu sampai menitikkan air mata ketika pertama kali ke luar negeri tiga bulan setelah ibunya meninggal. Di alam abadi, ibunya pasti berbangga karena Sriti bisa terbang jauh sampai ke Eropa. Perjalanan pertama ke luar negeri itu bak membuka sumbat botol. Setelah perjalanan pada 1991, Sriti terbang jauh.
Autobiografi ini agak unik karena ditulis dengan nama samaran, dan bukan berdasarkan capaian yang monumental spektakuler. Sebaliknya, karya ini lebih banyak mengisahkan secara sederhana perjalanan dalam memenuhi tugas sebagai peneliti (traveling) dan perjalanan karier.
Semua pengalaman yang dituliskan dalam buku ini justru mengemukakan hal-hal yang tidak banyak dituliskan oleh banyak peneliti dan pejabat. Penggunaan nama samaran juga dimaksudkan agar lebih bebas mengekspresikan dirinya. Tulisannya sederhana, tidak sangat ilmiah, dan terkadang jenaka sehingga mudah dicerna. {Prof. Dr. Mohammad Sudomo, Ketua InaREC (2022-sekarang)}
Nobody-Sombody-Nobody Kisah Perjalanan
Penulis: Nani Sukasediati
Tahun Terbit: 2023
ISBN:
Halaman: xvi + 174
Harga: Rp –
Deskripsi
Sinopsis:
Sriti memang bermimpi terbang jauh. Memang hanya mimpi, tidak tebersit kemungkinan hal itu akan terjadi karena Sriti hanya anak seorang guru dan kepala sekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di kota kecil di kaki Gunung Merbabu. Ibunya seorang janda, single parent zaman dahulu, yang mencukupi hidupnya dari gaji pegawai guru. Sebagai sulung dari empat bersaudara, Sriti memang tidak pernah menuntut banyak pada ibunya. Ibunya seperti dirinya memimpikan Sriti menempuh perjalanan jauh ke luar negeri, tetapi tetap hanya mimpi. Perjalanan liburan Sriti ke Jakarta sebagai perjalanan pertamanya juga atas kebaikan hati budenya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Sriti sangat terharu sampai menitikkan air mata ketika pertama kali ke luar negeri tiga bulan setelah ibunya meninggal. Di alam abadi, ibunya pasti berbangga karena Sriti bisa terbang jauh sampai ke Eropa. Perjalanan pertama ke luar negeri itu bak membuka sumbat botol. Setelah perjalanan pada 1991, Sriti terbang jauh.
Autobiografi ini agak unik karena ditulis dengan nama samaran, dan bukan berdasarkan capaian yang monumental spektakuler. Sebaliknya, karya ini lebih banyak mengisahkan secara sederhana perjalanan dalam memenuhi tugas sebagai peneliti (traveling) dan perjalanan karier.
Semua pengalaman yang dituliskan dalam buku ini justru mengemukakan hal-hal yang tidak banyak dituliskan oleh banyak peneliti dan pejabat. Penggunaan nama samaran juga dimaksudkan agar lebih bebas mengekspresikan dirinya. Tulisannya sederhana, tidak sangat ilmiah, dan terkadang jenaka sehingga mudah dicerna. {Prof. Dr. Mohammad Sudomo, Ketua InaREC (2022-sekarang)}
Produk Terkait
Surya Paloh Sang Negarawan
Buy Now