Kemiskinan seolah menjadi keniscayaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Ironi kemis kinan di negeri yang konon kaya akan berbagai macam sumber daya alam ini, kian menjadi. Ketimpangan eko nomi semakin melebar, jumlah anak putus sekolah kian melimpah, pengangguran stagnan diangka 9% (be lum ada penurunan signifikan), gelandangan makin merajalela dan memenuhi sesak ibu kota, bahkan angka kematian bayi masih tergolong tinggi diakibatkan kurangnya gizi. Lantas apa yang telah dilakukan pemerintah untuk mengentaskan permasalahan rakyatnya? Sudahkah pemerintah melaksanakan amanat yang tertuang dalam konstitusi bahwa rak yat miskin dan anak-anak terlantar diurus dan dipelihara oleh negara?
Dalam konteks ini, penulis merasa tergerak hatinya untuk menuangkan gagasannya dalam berperan serta menanggulangi kemiskinan di Indonesia dengan menuliskan sebuah buku yang mengelaborasi terma “jihad” ekonomi dalam memerangi kemiskinan. Dalam pandangan penulis, hanya ekonomi Islam yang bisa dijadikan sebagai tools dalam menyelamatkan umat Islam Indonesia dari kemiskinan. Ekonomi Islam bukan hanya sebatas alternatif, melaikan solusi dari sistem kapitalisme atau sistem ekonomi manapun yang selama ini demikian diagung-agungkan oleh Barat, namun “karif”-nya tengah di ujung tanduk akibat krisis.
Maka, inilah saatnya bagi ekonomi Islam untuk tampil memainkan perat sentra dalam mengelola dan mengajarkan bahwa berkegiatan ekonomi itu tidak melulu harus culas demi menumpuk kekayaan, tapi menafikan orang lain. Aspek keadilan (al-‘adalah) dan nilai fairness (transparansi) yang sesuai dengan maqhasid al-syariah inilah yang menjadi fundamental ekonomi Islam sehingga tidak akan ada tipu daya, praktik riba, dan bahkan ketimpangan ekonomi.
Jihad Ekonomi Islam
Penulis: Jafril Khalil, Ph.D
Tahun Terbit: 2010
ISBN: 978-602-9656-53-4
Halaman: VII + 318
Harga: Rp 86.000,-/eks
Deskripsi
Sinopsis:
Kemiskinan seolah menjadi keniscayaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Ironi kemis kinan di negeri yang konon kaya akan berbagai macam sumber daya alam ini, kian menjadi. Ketimpangan eko nomi semakin melebar, jumlah anak putus sekolah kian melimpah, pengangguran stagnan diangka 9% (be lum ada penurunan signifikan), gelandangan makin merajalela dan memenuhi sesak ibu kota, bahkan angka kematian bayi masih tergolong tinggi diakibatkan kurangnya gizi. Lantas apa yang telah dilakukan pemerintah untuk mengentaskan permasalahan rakyatnya? Sudahkah pemerintah melaksanakan amanat yang tertuang dalam konstitusi bahwa rak yat miskin dan anak-anak terlantar diurus dan dipelihara oleh negara?
Dalam konteks ini, penulis merasa tergerak hatinya untuk menuangkan gagasannya dalam berperan serta menanggulangi kemiskinan di Indonesia dengan menuliskan sebuah buku yang mengelaborasi terma “jihad” ekonomi dalam memerangi kemiskinan. Dalam pandangan penulis, hanya ekonomi Islam yang bisa dijadikan sebagai tools dalam menyelamatkan umat Islam Indonesia dari kemiskinan. Ekonomi Islam bukan hanya sebatas alternatif, melaikan solusi dari sistem kapitalisme atau sistem ekonomi manapun yang selama ini demikian diagung-agungkan oleh Barat, namun “karif”-nya tengah di ujung tanduk akibat krisis.
Maka, inilah saatnya bagi ekonomi Islam untuk tampil memainkan perat sentra dalam mengelola dan mengajarkan bahwa berkegiatan ekonomi itu tidak melulu harus culas demi menumpuk kekayaan, tapi menafikan orang lain. Aspek keadilan (al-‘adalah) dan nilai fairness (transparansi) yang sesuai dengan maqhasid al-syariah inilah yang menjadi fundamental ekonomi Islam sehingga tidak akan ada tipu daya, praktik riba, dan bahkan ketimpangan ekonomi.
Produk Terkait
Pendidikan Melalui Busana Muslim
Buy NowPara Pembela Islam: Pertarungan Konservatif dan Progresif di Tubuh Muhammadiyah
Buy NowUntaian Tasbih
Buy Now